Inilah CEO Penggila Kerja yang Meraih Sukses - Orang-orang sukses di berbagai bidang seringkali menyatakan kehidupannya diberkati dengan talenta yang baik atau bahkan hanya sebuah keberuntungan.
Namun sebenarnya, banyak di antara kalangan orang sukses itu yang bekerja lebih keras dibandingkan apa yang bisa dibayangkan orang-orang biasa.
Mulai dari pebasket terkenal, Michael Jordan, hingga eksekutif Howard Schultz. Mereka dikenal sering bangun tidur lebih cepat dan bekerja dengan tujuan-tujuan besar tertentu di saat orang-orang biasa masih tertidur di atas kasur hangatnya.
Dikutip dari laman Business Insider, berikut adalah para pebisnis yang menggapai kesuksesannya dengan kerja keras:
1. Howard Schultz, CEO Starbuck
Schultz tampaknya merupakan salah pelanggan, sekaligus pemilik produk minuman kopi dengan jadwal yang paling padat. Sejak memutuskan kembali ke perusahaan ini, Schultz selalu tiba di kantor pukul 06.00 dan baru pulang pukul 19.00 waktu setempat.
Namun, waktu bekerja Schultz tak berhenti di situ. Dia masih melanjutkan pekerjaannya dari rumah pada malam hari. Tak hanya itu, Schultz juga sering berkantor pada hari Minggu dan membaca ribuan surat elektronik dari pegawainya pada hari Sabtu.
2. Jeffrey Immelt, CEO General Electric
Namun, waktu bekerja Schultz tak berhenti di situ. Dia masih melanjutkan pekerjaannya dari rumah pada malam hari. Tak hanya itu, Schultz juga sering berkantor pada hari Minggu dan membaca ribuan surat elektronik dari pegawainya pada hari Sabtu.
2. Jeffrey Immelt, CEO General Electric
Pada 2005, majalah ekonomi Fortune memberikan julukan bagi Immelt sebagai Manajer Bionik atau the Bionic Manager. Artikel ini melukiskan bagaimana Immelt menghargai etika kerja dengan bekerja selama 100 jam per pekan selama 24 tahun.
Dalam mengurusi bisnisnya, Immelt senantiasa membagi waktunya secara spesifik. Hari kerjanya dimulai sejak pukul 05.30 yang diawali dengan membaca koran dan menonton tayangan CNBC.
3. Tim Cook, CEO Apple
Mendiang Steve Jobs tampaknya meninggalkan pekerjaan besar yang harus diselesaikan Tim Cook. Majalah Fortune menggambarkan Cook sebagai pribadi workoholic, di mana hari kerjanya dimulai sejak pukul 4.30 dengan mengirim surat elektronik kepada para pegawainya.
Media AS, Gawker, sempat mengungkapkan Cook merupakan orang yang pertama tiba dan terakhir pulang dari kantor. Dia juga biasa menggelar rapat pada Minggu malam sebagai persiapan pada esok harinya.
4. Carlos Ghosn, CEO Nissan dan Renault
Etika kerja Ghosn bisa tergambarkan dengan jelas, karena dirinya kini menjalankan dua bisnis otomotif terbesar di dunia. Sebuah artikel profil di majalah Forbes menggambarkan Ghosn bekerja lebih dari 65 jam per pekan, 48 jam per bulan dalam penerbangan, dan 150 ribu mil per tahun.
Kemampuannya membalikkan kondisi Nissan seringkali menjadi subjek sebuah penelitian. Tak kurang dari sebulan, Ghosn mampu menerapkan sistem yang seutuhnya mengubah praktik kerja lama.
5. Li Ka-Shing, orang terkaya Asia
Salah satu orang terkaya Asia dan tokoh utama ekonomi Hong Kong, Li Ka-Shing mulai bekerja di usia yang sangat muda. Inilah yang membuatnya bisa membangun kerajaan bisnis bernilai US$21 miliar.
Pada usia 15 tahun, Li Ka-Shing meninggalkan bangku sekolah dan bekerja di sebuah pabrik plastik. Dalam wawancaranya dengan Forbes, dia bercerita bahwa dirinya sempat bekerja sebagai tenaga pemasaran, sebelumnya akhirnya menjadi manajer di usia 19 tahun. Pada 1950, Li Ka-Shing mulai mendirikan bisnis sendiri. Hampir semua pekerjaan dilakukan sendiri termasuk menjalankan tugas akuntan.