Cara Berlebaran Ala Korban Kebakaran

Diposting oleh Paling cerdas on Selasa, 21 Agustus 2012

Cara Berlebaran Ala Korban Kebakaran - Jakarta Hari Raya Idul Fitri sejatinya dapat dirayakan bersama keluarga dan sanak saudara dengan penuh suka cita. Namun kondisi memprihatinkan justru terlihat pada korban kebakaran di Tambora, Jakarta Barat. Dari tak mampu makan ketupat hingga tak pulang kampung.
detikcom berusaha menelusuri sisa-sisa puing kebakaran di Jl Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat
Beberapa warga yang rumahnya masih utuh tampak ramai dikunjungi warganya. Namun tidak dengan Maman (35).

Pria ini temui ketika sedang melamun di depan rumahnya. Tak tampak raut ceria di wajahnya seperti yang ditampakkan orang-orang pada umumnya ketika berlebaran. Rumahnya tampak kosong, tak ada makanan terhampar di ruang tamu bahkan tak ada perabotan.

"Lebaran ya biasa-biasa saja. Enggak ada ketupat, makan seadanya saja. Buat sehari-hari aja udah susah, ini mikir lebaran," ujar Maman saat ditemui di rumahnya, Minggu (19/8/2012).

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai penjaga warung di rumahnya ini bercerita, pada saat kejadian seluruh isi rumahnya ludes terbakar. Baju, perabotan, dan barang jualannya tak tersisa. Hanya masih ada rangka bangunan rumah yang kokoh.

"Sekarang ya dihemat saja buat bangun rumah, makanya saya enggak mudik. Tadi sama istri saya juga enggak sempat Salat Id karena takut ninggalin rumah," katanya.

Lain halnya dengan Maman, salah seorang warga yang bernama Entis (52) sedikit lebih beruntung karena ada yang mengirimkan ketupat ke rumahnya. Ibu tiga anak asal Indramayu ini merayakan lebaran bersama tetangga sekitar.

"Alhamdulillah tadi saya ada yang ngasih ketupat, ada nastar juga. Dari dulu saya juga dikasih kayak terpal, tiker, perabotan. Punya saya kan sudah habis semua. Lebaran tadi alhamdulillah anak-anak saya pada datang," tutur Entis.

Tampak berbagai hidangan tersaji di dalam rumahnya yang sudah tak memiliki atap itu. Untuk menutupi bagian atas rumahnya, ia menggunakan terpal pemberian tetangganya. Ia bahkan tak memiliki pintu depan untuk menutupi rumahnya.

"Ya saya tutup cuma pakai tiker aja. Rumah juga saya jagain terus, enggak pernah saya tinggal. Sekarang tinggal nabung aja buat modal usaha," jelas Entis yang sedang memulai membuka usaha warung tersebut.

Sumber

Share this :