Cara Mengajarkan Anak Berjalan

Diposting oleh Paling cerdas on Minggu, 01 Juli 2012


Cara Mengajarkan Anak Berjalan
Pada umumnya bayi mulai bisa berjalan antara usia 11 sampai 18 bulan. Cukup banyak orang tua yang merasa cemas dan membandingkan anak mereka dengan anak-anak lain yang berusia sebaya ketika bayi mereka yang berusia satu tahun belum menunjukkan tanda-tanda mampu berjalan.
Hal ini sebenarnya tidak perlu dirisaukan karena pada dasarnya selama sudah dipastikan bahwa tidak ada gangguan saraf atau kelainan otot, anak Anda pasti akan bisa berjalan. Yang penting diingat adalah setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Bila anak Anda sudah berusia satu tahun dan belum bisa berjalan, mungkin memang anak belum siap untuk melakukannya. Kemungkinan lainnya adalah karena anak tidak mendapat ruang gerak yang luas dan kebebasan untuk memaksimalkan berbagai kemampuannya. Kurangnya pemberian stimulasi pada anak untuk aktif bergerak ini misalnya karena ia terlalu banyak digendong atau berada di kereta bayinya sehingga menyebabkan keterlambatan.
Saat bayi Anda siap untuk belajar berjalan, maka dengan menggunakan kekuatan otot kaki dan lengannya, anak mulai terampil meraih perabotan dan menarik tubuhnya ke posisi berdiri. Terkadang anak akan mampu berdiri selama beberapa detik tanpa bantuan, kemudian mampu menurunkan badannya ke posisi duduk kembali dengan cara berpegangan pada perabot rumah.
Bersiaplah karena sekarang anak Anak Anda akan mulai menjelajahi ruangan-ruangan di rumah. Disamping butuh kesabaran, dalam membimbing si kecil belajar berjalan Anda pun perlu mengetahui beberapa teknik dasar dalam membantunya mengembangkan keterampilan berjalan.
Berikut beberapa tips yang Anda perlukan dalam mengajarkan anak belajar berjalan:
  • Karena keseimbangannya belum sempurna, sebagian bayi berdiri dan berjalan merambat sambil berpegangan pada Anda atau perabot rumah tangga yang kokoh untuk menyangga berat badannya. Jangan pernah membiarkan anak belajar berjalan sendirian tanpa pengawasan Anda/orang dewasa lain walau sedetik pun. Anda harus ekstra waspada karena anak Anda bisa cedera apabila ia lengah dari pengawasan Anda.
  • Terkadang bayi yang sudah mampu mengangkat berat badannya sampai ke posisi berdiri, belum mampu dan tidak tahu bagaimana cara turun atau duduk kembali. Bila hal ini terjadi bayi biasanya menangis minta tolong kepada Anda. Ajarkan bayi untuk belajar ke posisi duduk kembali dengan menekuk lututnya secara lembut dan perlahan sambil mendukung berat badannya sehingga ia mencapai lantai.
  • Untuk membantu memperkuat otot-otot kaki bayi Anda Sebelum ia mulai berdiri, biarkan ia menggenggam jari-jari/pergelangan tangan Anda dan menarik badannya sehingga ke posisi berdiri dan kakinya mampu mendukung berat sendiri.
  • Bila bayi Anda masih terlihat limbung dan belum mau melangkah sendiri, sangga berat tubuhnya dengan meletakkan kedua tangan Anda di bawah lengannya sehingga ia berani melangkahkan kaki-kakinya. Pada umumnya anak akan mulai melangkah sambil merentangkan kedua lengannya untuk menjaga keseimbangan. Secara perlahan angkat tangan Anda yang menyangga bagian bawah lengan anak, raih dan tuntun anak sekarang dengan memegang kedua tangannya. Sebelum Anda menyadarinya, si kecil akan berpegangan pada Anda dengan satu tangan, lalu berpindah berpegangan pada satu jari saja dan akhirnya melepaskan sama sekali.
  • Walaupun perkembangan setiap anak berbeda-beda, Anda harus selalu bersemangat dan tekun dalam memberikan stimulasi kepada si kecil. Misalnya dengan berlutut di depannya dan mengulurkan kedua tangan atau juga bisa merentangkan kedua tangan lebar-lebar seolah ingin memeluknya sambil berjalan mundur perlahan-lahan. Hal ini berguna untuk menarik anak berpegangan pada kedua tangan Anda, berdiri dan lebih yakin melangkahkan kakinya. Terus dorong anak Anda untuk mendapatkan banyak latihan.
  • Letakkan mainan favorit anak di tempat yang bisa dijangkaunya, usahakan ia melihat Anda meletakkan mainan tersebut. Beri semangat ke anak untuk menggapainya sambil menepuk-nepuk tempat tersebut. Bayi Anda akan berusaha meraih mainannya dengan merambat untuk berdiri, dampingi dari belakang sambil terus menyangga bokongnya.
  • Bayi Anda mungkin dapat berjalan hanya beberapa langkah saja dan terkadang terlihat sedikit kaku seperti robot berjalan, kemudian jatuh terduduk karena keseimbangannya masih belum sempurna. Terus berikan kata-kata penyemangat kepada si kecil untuk terus berlatih sampai akhirnya mampu berdiri sendiri dan mencoba belajar berjalan lagi.
  • Ruangan yang luas dan lantai yang bersih sangat diperlukan ketika anak sedang berlatih jalan. Buatlah suasana rumah seaman mungkin, singkirkan pernak-pernik kecil di rumah yang tajam dan berbahan gelas dari jangkauan si kecil.
  • Singkirkan juga perabot rumah yang dapat membuat anak cedera seperti siku meja yang tajam. Penggunaan taplak meja sebaiknya juga dihindari, karena anak yang sedang belajar berjalan cenderung menarik apa saja yang bisa diraihnya. Anda tentu tidak mau barang-barang yang Anda letakkan di atas taplak meja jatuh menimpa anak Anda, bukan ?
  • Biarkan kaki bayi tanpa alas kaki seperti kaus kaki atau sepatu agar kaki-kakinya dapat bergerak bebas dan lincah. Bila bayi Anda dibiarkan latihan berjalan tanpa kaus kaki, maka ia akan mampu mengenali tempat-tempat yang berbahaya seperti misalnya lantai yang tidak rata dan tangga.
  • Kalau pun Anda mau memberikan kaus sepatu atau sepatu, sebaiknya pilih sepatu yang memiliki sol dari karet dan kaus kaki anti-slip dengan alas karet dibagiah bawah kaus kaki. Selain aman bagi bayi yang sedang belajar berjalan, kaus kaki khusus ini terkadang juga memiliki boneka-boneka kecil lucu yang mengeluarkan bunyi kerincing yang membuat bayi Anda lebih semangat dan gembira ketika melangkahkan kaki -kakinya.
  • Mainan yang memungkinkan bayi Anda untuk mendorong atau menarik yang sangat baik untuk mengajarkan bayi Anda untuk berjalan. Mainan yang bisa didorong bisa berupa keranjang cucian di rumah. Dan untuk mainan yang bisa ditarik Anda bisa memberikan si kecil mainan anak yang berbunyi yang memiliki tali yang bisa ditariknya seperti mobil atau kereta kayu. Anak Anda akan lebih bersemangat dalam mengasah kemampuan berjalannya tanpa bantuan orang lain. Selain itu, ia berlatih mengendalikan tenaga otot tubuh bagian bawah sekaligus latihan ini dapat menguatkan otot-otot tangan dan kakinya.
  • Tali belajar jalan khusus anak atau child harness dapat digunakan untuk membantu anak Anda latihan jalan. Selain itu tali khusus ini bisa membantu dan menjaga anak Anda agar tetap aman sekalipun di tempat keramaian. Panjang tali bisa disesuaikan sehingga anak Anda akan selalu berada dalam jangkauan Anda.
  • Latihan berjalan di rumput atau taman juga baik dilakukan. Hal ini memungkinkan telapak kaki anak Anda menapak lebih mantap dalam melangkah untuk menjaga keseimbangannya, sekaligus dapat meningkatkan kepekaan indera peraba di telapak kakinya. Beri anak keleluasaan bergerak di taman, walau masih harus terus dalam pengawasan Anda.
  • Penggunaan baby walker tidak disarankan oleh banyak dokter anak kepada orang tua dalam melatih bayi berjalan. Hal ini dikarenakan alat ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti jatuh dari tangga dan tangan yang terjepit. Penggunaan alat ini juga dapat menganggu perkembangan otot-otot kaki bayi karena telapak kaki bayi tidak menapak dengan baik atau cenderung berjinjit. Salah-salah, penggunaan baby walker justru membuat anak semakin lambat berjalan, karena anak terbiasa bergerak dengan menggunakan baby walkernya sehingga cenderung malas untuk belajar bergerak dan melangkah dengan kakinya sendiri.
  • Jangan segan-segan untuk selalu memberikan pujian, senyuman yang lebar, tepuk tangan dan pelukan kepada anak Anda jika ia berhasil mengambil mainan favoritnya di tempat yang Anda tetapkan atau berjalan menghampiri Anda tanpa terjatuh.
  • Jangan memaksa anak untuk belajar berjalan terlalu awal karena otot-otot kakinya mungkin belum siap, sehingga dapat menyebabkan anak Anda terjatuh berkali-kali. Bila hal ini dilakukan, anak akan menjadi takut dan trauma sehingga semakin enggan untuk belajar berjalan sendiri.
Bayi akan berjalan bila memang sudah siap dan memang sudah waktunya untuk berjalan. Meskipun begitu, teruslah bersemangat dalam memberikan rangsangan kepada bayi Anda agar kemampuan berjalan bayi berkembang semakin optimal.
Apabila perkembangan motorik bayi Anda terasa sangat lamban, sebaiknya segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak (DSA) Anda agar si kecil mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat sehingga bisa secepatnya menjalani fisioterapi bila memang diperlukan.
Semoga bermanfaat!

Share this :